
Yuhuuu… Ravage merupakan band asal kota dingin Batu, salah
satu band yang cukup aktif di skena kota tersebut hingga saat ini, dan ini
hasil ngobrol-ngobrol santai dengan mereka. Mungkin terlalu singkat tapi
setidaknya bisa bermanfaat untuk menambah network kamu, silahkan berkoresponden
dengan mereka langsung kalo masih penasaran. Oke, langsung saja disimak
bincang-bincang kita.
Halo, apa kabar nih?
boleh kenalan dulu dengan kalian yang ada di band dan sebutin posisinya
masing-masing.
Ravage : boleh kak, buat
ravage sendiri ada Tedja di drum, Wulan di vocal, Agus di gitar, dan Petruk
di bass.
Boleh tau kapan
tepatnya Ravage terbentuk dan apakah ada perubahan line up dari Ravage sendiri
dari awal terbentuknya hingga sekarang ini?
Ravage : kalo terbentuknya pada pertengahan tahun 2015.
Dengan line up agus, tedja, wulan,dan terakhir ada wahyu yang mengisi
kekosongan bass sampai sekarang.
Ravage sendiri
membawakan konsep fast Hc/Punk yang singkat, padat, dan mantab hehe... atau saya
sebut juga Powerviolence/Thrashcore ya. boleh tau apa yang meng-influence dan
juga alasan Ravage untuk membawakan konsep seperti ini? karna setau saya sudah
cukup jarang yang memainkan Thrashcore atau Hc/Punk laju khususnya di
Malang/Batu sendiri... lalu adakah band-band lokal yang kalian rekomendasikan
saat ini?
Ravage : ya biar gak monoton di satu genre aja, karna pada
dasarnya kita sama-sama menyukai musik bergenre hardcore dan pengen ngasih
suasana HC yang berbeda aja khususnya pada skena di kota Batu sendiri. Banyak
sih yang menginfluence dari masing-masing personil, dari band luar misalnya
Black flag, Trash talk, Punch, Code orange, Infest, Gouge away, dan Full of
hell. kalo band local yang kita rekomendasikan saat ini ada Flare up, Disfare,
Deathwords, Mr. nice guys, juga Hellcore.
Terus soal EP Falling
Apart yang dirilis oleh Tarung Records, bisa ceritakan sedikit soal EP tersebut
apa yang kalian tulis dan ceritakan di dalamnya? Juga bagaimana kalian bisa sign dengan label tersebut?
Ravage : kalau soal EPnya sendiri bercerita tentang masalah
sehari-hari para personilnya, tentang bagaimana kita sign dengan Tarung
records, dulu kita pernah diajak main di studio gigs di sawojajar waktu pissed
off (Bandung) sedang mampir ke Malang. Sedikit menambahkan EP Falling apart
juga dirilis oleh Here To Stay records (Jakarta) dan awal bulan kemarin kita
keluarin sebuah EP berjudul Wicked Smoke, EP wicked smoke sendiri adalah
sedikit bentuk gambaran dari realita emosi, kegalauan seseorang, dan
keprihatinan pada lingkungan sekitar kita.
Jadi bukan karena
biar band ini menarik crowd karena
vokalisnya cewek? Ya tau sendirilah ketika sebuah band dinaungi seorang wanita
di dalamnya otomatis pasti lebih menarik crowd secara kemasan hehe…
Ravage: pada intinya ravage dibentuk memang karena kepengen
explore music/genre hc/punk yang ada di kota Batu dan menghidupi skena yang
sekarang hamper down khususnya di kota Batu ini.
Kalau buat wulan
sendiri sejak kapan tepatnya mulai menyukai music Hc/Punk? Dan sampai sekarang
apa yang kamu rasakan ketika berada di sebuah skena yang rata-rata di dominasi
oleh kaum laki-laki ini?
Ravage : (wulan) kalau aku sudah dari SMP mas hehehe… yang
dirasakan ya kalau rasa takut pasti ada, dan takut diremehin gitu. Tapi lama
kelamaan jadinya ya biasa.
Nah kalau pengalaman
selain itu yang tidak mengenakkan pernah gak?
Ravage : (wulan) Alhamdulillah belum pernah hahaha…
Nah balik lagi soal
Ravage nih, ke depannya ada rencana apa? Mungkin rilis album atau buat tour promo?
Ravage : rencana masih fokus ke materi-materi album dan
insyaallah tour doakan saja semoga terlaksana.
Amin… boleh tau clue
buat materi selanjutnya gak? Apakah ada sesuatu yang baru yang akan ditawarkan
?
Ravage : sound mungkin kita tetep bikin dengan tempo cepat
ala Punch dan dicampur dengan aransemen special, dan bocoranya nanti akan ada
featuring juga hehehe…
Kontak : instagram :
@ravage
Soundcloud : soundcloud.com/r-a-v-a-g-e
Tidak ada komentar:
Posting Komentar